Friday, February 17, 2006
mungkin setiap manusia terlahir dengan rasa ketidak puasan di belakang rasa syukurnya... *cmiiw*
alhamdulillah saya lulus sekolah dengan nilai baik, sekarang mo kuliah donk...
alhamdulillah saya udah lulus kuliah, dan sekarang saya harus cari kerja...
alhamdulillah saya udah dapet kerjaan, gimana caranya supaya bisa betah dan posisi naik terus tiap tahun ya?
alhamdulillah saya dapat promosi di kantor, tapi gaji naiknya gak seberapa nih, enaknya pindah kerja atau tetap bertahan ya?
alhamdulillah saya dapet kerjaan baru dengan gaji yang oke banget dan boss yang baik banget, tapi kok umur segini saya masih jomblo ya? *halah*
mungkin tangga yang tidak ada puncaknya adalah tangga kehidupan.
selalu ingin naik dan naik terus walaupun sudah mencapai tingkat yang sangaaat tinggi.
seiring dengan cita-cita manusia yang selalu ingin menjadi lebih baik, tangga-tangga itu akan menambah "anak tangga" dengan sendirinya...
Yang tadinya bercita-cita untuk mencapai satu anak tangga di atas, ketika sudah sampai kok rasanya masih kurang tinggi...
naik lagi...
dan anak tangga itu hanya akan berhenti bertambah ketika 'kontrak hidup' yang diberikan habis masa berlakunya...
untuk saat ini, bisa dibilang, saya sedang mendarat di satu anak tangga yang mengharuskan saya memeriksa kembali anak-anak tangga yang sudah saya lalui.
menengok kembali apakah ada satu 'bawaan' saya yang tertinggal ketika saya melangkah ke anak tangga yang lebih tinggi.
karena tiba-tiba saya teringat akan 'bawaan' saya itu.
saya membutuhkannya saat ini, tapi saya kehilangannya...
sempat saya berpikir untuk melaju terus dan mencari 'substitusi' bawaan saya itu.
tapi rasanya gak mungkin...
bawaan saya itu adalah bekal yang saya kumpulkan dari setiap perjalanan selama saya menapaki anak-anak tangga sebelumnya...
dan kalau itu hilang, apakah itu berarti saya harus mengumpulkannya dari awal lagi?
rasanya gak mungkin...
ya...
satu-satunya yang bisa saya lakukan untuk menemukannya kembali adalah dengan meneliti setiap anak tangga yang sudah saya lalui.
bisa jadi dia tertinggal karena saya terlalu gegabah...
bisa jadi dia terlupa karena saya terlalu asyik dengan bawaan yang tidak lebih penting...
bisa jadi dia tidak terbawa karena kantong saya terlalu penuh dengan bawaan lain...
mungkin saya bisa minta tolong sahabat saya untuk membawakan kembali bawaan saya yang ketinggalan itu...
membawakannya kembali untuk saya ketika saya ceroboh meninggalkannya di sembarang tempat...
saya sangat ingin 'bawaan' saya itu kembali bersama saya dan menemani saya menaiki anak tangga yang selanjutnya...
saya butuh itu sebagai tongkat penunjuk jalan dan kompas penunjuk arah kemana jalan yang harus dilalui agar tidak tersesat...
saya harus menemukannya dan berjanji menyimpannya baik-baik supaya saya bisa berjalan lagi, bisa naik tangga lagi, dan tidak membuang masa yang terus berkurang...
*terimakasih ya Allah... Engkau gugah aku dengan semua kejadian ini. walaupun aku, hamba-Mu yang nista ini, seringkali melalaikan kewajiban dan ajaran-Mu, tapi Engkau tak bosannya memelukku dan menunjukkan cahaya-Mu di jalanku... terimakasih ya Allah...*
