Wednesday, February 15, 2006
sesaat hati ini terasa begitu penat dan lelah
dengan semua keadaan ini...
dengan semua kabahagiaan ini...
dengan semua kedukaan ini...
dengan semua kehampaan dan kesendirian yang begitu memilukan...
sesaat aku begitu terlena dengan kemahsyuran diri dan kebanggaan jiwa
hidupku begitu ringan terbawa angin
walau kadang angin mereda tapi aku terselamatkan oleh pelangi
warna dan warninya yang memberiku pengajaran
pengajaran untuk kembali meniupkan angin, bukan menunggu angin
aku tersentak...
lama sudah aku mengacuhkan pelangi jiwaku
warna dan warni itu seakan berlalu tanpa aku terima keindahannya
tanpa aku terima nikmatnya
tanpa aku rangkul faedahnya
aku rindu angin...
aku rindu terbang bersamanya
aku semakin tersentak...
aku tersadar...
angin bukan selamanya milikku
angin bukan hanya milikku
hidupku bukan hanya dengan angin
aku letih merindukan angin...
aku letih memimpikan terbang...
aku ingin duduk dan bersujud mencium tanahku
membasuh dahaga dengan airku
betapa aku begitu naif
betapa aku begitu bodoh
aku tertipu, aku terlena, aku tertidur, aku terbuai
aku tersudut, aku terinjak, aku terdesak...
tapi aku terbangun...
selalu ada langit diatas awan
selalu ada langit diatas langit
aku letih...
Ya Allah...
Peluklah aku terus... aku mohon...
Dampingi aku terus... aku mohon...
Lindungi aku terus... aku mohon...
Aku hanya ingin terus berhidup di tanah-Mu, meminum air-Mu, berjalan ke arah-Mu, merindukan-Mu senantiasa, mencium kaki-Mu, mencintai-Mu... 
